BPTP Sulawesi Tenggara Menguji Coba
Varietas Unggul Baru Inpari 16, Inpari 22, Inpari 25, dan Inpari 30 di
Kabupaten Konawe
Penanaman perdana Inpari 16, Inpari 22,
Inpari 25, dan Inpari 30 di Desa Asao, Tongauna, Kab. Konawe pada bulan
september 2104.
Peningkatan
produksi padi dapat ditempuh melalui penanaman varietas unggul. Dalam buku
Petunjuk Teknis Lapang PTT Padi Sawah Irigasi,
penggunaan varietas unggul menduduki urutan pertama prioritas anjuran
teknologi berdasarkan bobot sumbangan teknologi
terhadap peningkatan produktivitas tanaman (Sarlan A. dkk, 2013). Badan
Penelitian dan Pengembangan Pertanian telah melepas sejumlah Varietas Unggul
Baru (VUB) padi untuk setiap jenis agroekosistem, misalnya lahan sawah irigasi,
lahan rawa, dan lahan kering. Mulai tahun 2008, penamaan varietas padi tidak
lagi menggunakan nama sungai tetapi menggunakan istilah baru yaitu INPA….(untuk
Inbrida Padi) dan HIPA (untuk Hibrida Padi). Khusus pada Inbrida Padi, suku
kata terakhir dibelakang INPA menunjukkan kesesuaian agroekosistem
masing-masing varietas tersebut. INPARI (Indbrida Padi Sawah Irigasi)
menunjukkan varietas tersebut untuk ditanam di lahan sawah irigasi, INPARA
(Inbrida Padi Rawa) menunjukkan varietas tersebut untuk ditanam di lahan rawa
lebak/pasangsurut, dan INPAGO (Inbrida Padi Gogo) menunjukkan varietas tersebut
untuk ditanam di lahan kering. Berdasarkan buku Deskripsi VUB Padi tahun 2013,
varietas Inpari yang telah dilepas pemerintah berjumlah 30 jenis (Inpari 1 –
Inpari 30), varietas Hipa berjumlah 17 jenis, dan varietas Inpara berjumlah 7
jenis.
Pada
tahun 2014 ini, BPTP Sulawesi Tenggara melalui kegiatan Pendampingan SL-PTT
melakukan uji coba beberapa VUB Inpari bersama-sama dengan petani dan Petugas
Penyuluh Lapang. Tujuannya adalah melihat adaptabilitas dan stabilitas hasil,
serta mengetahui respon petani terhadap VUB Inpari yang diuji coba. Manfaat
jangka panjang kegiatan ini adalah petani mempunyai alternatif-alternatif
pilihan varietas yang cocok secara spesifik dan berdaya hasil tinggi dalam
upaya pergiliran varietas untuk meminimalkan serangan organisme pengganggu
tanaman.
Lokasi
uji coba tersebar di empat kabupaten sentra produksi padi yaitu Konawe, Kolaka
Timur, Konawe Selatan, dan Bombana. Khusus di Kabupaten Konawe uji coba
dilaksanakan pada Musim Kemarau 2014 (September – Desember 2014). Jumlah unit
uji coba di Kabupaten Konawe adalah 4 unit yang terdapat di 4 kecamatan, antara
lain : Tongauna, Uepai, Wawotobi, dan Wonggeduku. Hasil uji coba ini diharapkan
menjadi bahan rekomendasi teknologi spesifik lokasi khususnya di Kabupaten
Konawe. Inpari yang diuji coba antara lain Inpari 16 Pasundan, Inpari 22,
Inpari 25 Opak Jaya, dan Inpari 30 Ciherang Sub-1. Tabel 1 berikut menampilkan
beberapa karakter penting dari VUB Inpari yang diuji coba.
Tabel
1. Deskripsi VUB Inpari yang diujicoba di Kabupaten Konawe Tahun 2014
KARAKTER
|
INPARI 16
PASUNDAN
|
INPARI 22
|
INPARI 25
OPAK JAYA
|
INPARI 30
CIHERANG SUB-1
|
Tahun dilepas
|
2011
|
2012
|
2012
|
2012
|
Asal tetua
|
Ciherang/Cisadane/ Ciherang
|
IR42/IRBB5//Ciherang
///Towuti
|
BIO 530C-MR-1/IRBB21
|
Ciherang/IR64 Sub1/Ciherang
|
Potensi hasil (t/ha) GKG
|
7,6
|
7,9
|
9,4
|
9,6
|
Rata-rata hasil (t/ha) GKG
|
6,3
|
5,8
|
7,0
|
7,2
|
Umur tanaman (HSS)
|
118
|
118
|
115
|
111
|
Tekstur nasi
|
pulen
|
pulen
|
Sangat pulen
|
pulen
|
Ketahanan terhadap OPT :
|
|
|
|
|
-
Wereng batang coklat
|
-
|
Agak tahan biotipe 1, 2, dan 3
|
Agak tahan biotipe 1
|
-
|
- Hawar
Daun Bakteri
|
Tahan patotipe III
|
Tahan patotipe III
|
Tahan patotipe III, agak tahan patotipe IV dan
VIII
|
-
|
- Blas
|
Tahan ras 033, agak tahan ras 133 dan 073
|
Tahan ras 033 dan 133, agak tahan ras 073 dan
137
|
-
|
-
|
Catatan : Inpari 30 bisa ditanam di
daerah luapan sungai, cekungan, dan rawan banjir dengan
rendaman keseluruhan fase vegetative 15 hari.
(nugz, 2014)
No comments:
Post a Comment